1. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa. Ini OK dan
aman. Namun ternyata para pembuat nata de coco mempercepat produksi
dengan menambahkan pupuk ZA yang sebenarnya tidak layak untuk food
production. Perusahaan besar seperti Sari Coco, dsb. yang dijual di
pasar grosir, mengumpulkan produk dari pembuat nata de coco rumah
tangga dan lalu mengemasnya menjadi menarik.
2. Siswa-siswa sebuah SMU swasta melakukan penelitian untuk mengukur
kadar Vit. C dalam berbagai buah dan juga produk jadi berlabel
"Vitamin C". Tes dilakukan dengan endophenol yang dari biru akan
berubah putih jika ditetesi Vit. C alias asam karboksilat. Penemuan
menunjukkan bahwa jeruk impor lebih banyak Vit. C dibandingkan jeruk
lokal. Beberapa produk komersial seperti minuman kotak, botol dsb
ternyata memakai "sari rasa jeruk" dan hampir tidak ada Vit. C
samasekali. Produk bubuk "N....sari" yang sangat terkenal, sedikit
lebih canggih. Mereka menambahkan asam karboksilat yang diduga
menaikkan jumlah Vit sebagai kataalis. C. Artinya memang akhirnya
ada
vit. C tapi bukan asli Vit. C. Jadi Vit. C aspal.
3. Es mambo. Ini industri rumah tangga, bisa dari teh manis atau
kacang hijau santan pandan gula jawa atau bahkan sirup. Banyak yang
tidak memakai gula samasekali namun sebuah produk sweetener kimia
yang
banyak dijual. Saya lupa namanya, nama kasarnya biang gula.
4. Terasi berwarna merah karena diberi pewarna Rhodamin B yang
seharusnya untuk tekstil. Rhodamin termasuk karsinogenik yang kuat
dan
hebatnya murah meriah. Tampaknya bukan ini saja, banyak pembuat
limun,
sirup, permen, sosis, dan bahkan kemungkinan masakan kerang di
warteg,
juga merah meng! andung zat ini.
5. Hampir semua produk mie kering mengandung formal dehyde atawa
formalin. Ini juga sering dipakai pada pembuatan tahu, bakso, sosis
dsb. Poin 4 dan 5 saya ambil dari artikel KOMPAS.
6. Hampir semua pedagang goreng-gorengan (tempe, tahu, bakwan,
pisang,
dsb) menggunakan minyak bekas dengan kadar cholesterol berlipat
ganda.
Kupikir paling aman beli di pagi hari karena mungkin mereka baru
menggorengnya. Ternyata ada yang menyimpan kembali minyak kemaren
sore
dan menggunakannya di pagi hari. Sami mawon. Atau anda harus cari
langganan dan meyakinkan benar bahwa setiap pagi selalu minyak
baru.