sekadar share aja . REPOST dari Forum sebelah
INILAH.COM, Queensland - Waspada dengan obat kumur yang dipergunakan untuk mengatasi bau mulut. Penggunaan dalam jangka waktu panjang berisiko menimbulkan kanker mulut.
Kita semua sepakat jika obat kumur memang direkomendasikan untuk mengobati infeksi dan peradangan mulut. Namun penggunaannya dalam jangka waktu panjang ternyata berisiko kanker mulut.
Berdasarkan penelitian ilmuwan University of Queensland dan University of Melbourne di Australia menyebutkan bahwa terlalu sering menggunakan obat kumur, terutama yang berbahan dasar alkohol dapat meningkatkan risiko kanker mulut hingga sembilan kali lipat.
Tim peneliti yang terdiri dari para dokter gigi mengatakan, meskipun beberapa jenis obat kumur dapat membantu dalam mencegah timbulnya plak gigi dan radang gusi, namun sebaiknya tidak digunakan untuk jangka panjang.
Mereka menganjurkan agar obat kumur digunakan sebagai tambahan atau pelengkap dari perawatan kesehatan gigi yang utama yaitu seperti menyikat dan menggunakan benang gigi.
Peneliti juga memperingatkan risiko kanker mulut akan lebih berdampak pada mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Hasil penelitian menyebutkan, di antara mereka yang menggunakan obat kumur berbahan dasar alkohol, risiko kanker mulut akan meningkat hingga sembilan kali lipat pada mereka yang perokok.
Bagi mereka peminum alkohol, risiko akan meningkat hingga lima kali lipat. Sementara bagi pengguna obat kumur yang bukan peminum dan perokok, risiko tersebut hanya berada di bawah angka lima kali lipat.
"Penggunaan jangka panjang obat kumur yang mengandung bahan ethanol harus dihindari, mengingat bukti terbaru menyebutkan kemungkinan bahan ini ada kaitannya dengan risiko kanker mulut," tulis para peneliti dalam jurnal mereka seperti dikutip dari Healthday.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa obat kumur yang tersedia di pasaran saat ini mengandung alkohol hingga 26%. Padahal, jenis obat kumur dengan konsentrasi alkohol lebih dari 20% memiliki efek yang lebih berbahaya, termasuk diantaranya dapat menyebabkan penyakit radang gusi, bintik merah pada mulut yang disebut petechiae dan pelepasan sel pada dinding mulut. [mor]